YESUS : "Jadilah kepadamu menurut imanmu"   (Matius 9:29)

MESIANIK DI INDONESIA ( sekilas pandang )

    Selamat Datang

Artikel ini kutipan dari :
http://diasporacawang.wordpress.com/2009/09/15/akar-kekristenanfenomena-mesianik-yudaisme-kristen/

Bila memerlukan arti kata dalam TORAH, kamus ini bisa membantu (penjelasan dalam bahasa Inggris)
TORAH DICTIONARY Source :
http://ffoz.org/




Akhir-akhir ini, muncul suatu minat baru dalam dunia teologi Kristen untuk menggali dan mengkaji akar Kekristenan.
  1. Komunitas Mesianik Yudaisme dan Mesianik Yahudi
    Fenomena Mesianik Yudaisme (Messianic Judaism] adalah suatu kebangkitan spiritual yang terjadi dikalangan unsur-unsur Yudaisme dan bangsa Yahudi yang mulai merespon ajaran Yahshua [Aram,‘Yeshu’, Greek, ‘Iesous’, Ind, ‘Yesus’] Sang Mesias yang dijanjikan namun tidak menyebut diri mereka sebagai Kristen dan Gereja dan mereka tetap memelihara gaya hidup dan tata ibadat Yudaisme, namun dalam terang ajaran Yahshua Sang Mesias.
    1. DR. Michael Shiffman mendefinisikan Mesianik Yudaisme sebagai:
      Messianic Jews are physical descendants of the patriarchs, being Jewish by birth, but are not adherents to the authority of rabbinic tradition
      Mesianik Yudaisme adalah keturunan para leluhur secara jasmani, yang menjadi Yahudi melalui kelahiran namun tidak mengikuti otoritas tradisi kaum rabinik
    2. Sementara itu DR. David Stern memberikan definisi sbb:
      A person who was born Jewish or onverted to Judaism, who is genuine believer in Yeshua, and who acknowledge his Jewishness”
      Seseorang yang dilahirkan menjadi seorang Yahudi atau masuk ke dalam agama Yahudi, yang beriman kepada Yeshua serta mengakui keyahudian Yeshua
    3. DR. John Fischer memberikan deskripsi mengenai Mesianik Yudaisme dengan mengatakan:
      The convictions of these congregations are uniqe. They are
      convinced that they can believe in Jesus, be thoroughly biblical, and yet authentically Jewish. They affirm Jesus, as Messiah, Savior and Lord of the universe. They adhere to the entire Bible as the inspired Word of God and refuse to do anything contrary to its teachings. Thy feel a kinship and commitment to the entire body of the Messiah. Yet they express their faith, lifestyle and worship in Jewish form and in Jewish ways”
      Keyakinan kumpulan jemaat ini adalah unik. Mereka mengakui bahwa mereka dapat mempercayai Yesus sesuai Kitab Suci, namun yang secara otentik adalah seorang Yahudi pula. Mereka menyetujui bahwa Yesus sebagai Mesias, Juruselamat dan Tuan atas alam semesta. Mereka menerima keseluruhan Kitab Suci sebagai Firman Tuhan yang diilhamkan dan menolak segala sesuatu yang bertentangan ajaran-Nya. Mereka merasakan suatu kekeluargaan dan kesetiaan terhadap seluruh anggota tubuh Mesias. Namun mereka mengekspresikan iman mereka, gaya hidup mereka dan ibadah mereka dalam bentuk dan tata cara Keyahudian
    Dari tiga definisi di atas, kita mendapat tiga karakteristik umum dan
    khas dari Mesianik Yudaisme, yaitu:
    1. Suatu pergerakan spiritual dikalangan komunitas Yahudi [bangsa] dan Yudaisme [agama]
    2. Mereka beriman pada Yahshua sebagai Mesias dan menerima TaNaKh dan Brit Khadasha [Perjanjian Baru], sebagai kitab suci yang diilhamkan Ruakh ha Kodesh [Roh Kudus]
    3. Mereka tetap mempertahankan gaya hidup, tradisi dan kebudayaan luhur Yahudi yang dipelihara berabad-abad, sebagai warisan kebudayaan suatu bangsa
  2. Gereja Orthodoks
    Di Indonesia, gerakan ini dimotori oleh Bambang Noorsena [Orthodoks Timur yang berbahasa Arab, Syria] dan Daniel Bambang [Orthodoks Barat, yang berbahasa Yunani].

    Dalam berbagai kajian, artikel, buku-buku Bambang Noorsena
    khususnya, sarat dengan mempromosikan Kekristenan Timur
    khususnya Gereja Orthodoks Syria. Berkaitan dengan visinya, Bambang Noorsena menjelaskan,
    Berangkat dari pergumulan seperti itulah, lahir visi saya untuk menghadirkan kekristenan Timur Tengah sebagai wacana [bukan sebagai gereja] dalam rangka menjembatani kesenjangan yang cukup tajam antara Kristen-Islam di Indonesia….Dari gereja-gereja oriental itu, saya masih mengkhususkan pilihan lagi, yaitu kekristenan Syria, khususnya Gereja Ortodoks Syria Anthiokhia [Kanisat al Anthakiat al Suryaniyat al-Orthodoksiyat]. Kekristenan tersebut kini berpusat di damascus, Suriah. Mengapa ? Sebab dari kajian sejarah dan budaya gereja-gereja Arab yang saya lakukan di Timur Tengah, khususnya gereja Arab yang saya lakukan di Timur Tengah, khususnya Gereja Ortodoks Syria yang berpusat di Bab Touma, Damascus, saya menemukan banyak ‘meeting point’ dengan Islam yang dapat diagendakan dalam dialog kedua iman. Baik dari sudut historis, kultural maupun teologis
  3. Komunitas gereja dari berbagai aliran di luar Indonesia dan di Indonesia yang merespons kajian-kajian yang dimotori baik oleh komunitas Mesianik Yudaisme maupun Yahudi serta komunitas Gereja Orthodoks.

    Sejak Tahun 2006, pergerakan pemulihan Nama Yahweh yang sekarang berkembang menjadi pemulihan kemesianikan,dapat dipetakan berdasarkan karakteristik penekanannya, adalah sbb:
    1. Komunitas Yahweh only
      Mereka yang dikategorikan sebagai “Yahweh only”, nampaknya memahami gerakan ini sebagai suatu bentuk memperjuangkan penggunaan nama Yahweh dalam terjemahan Kitab Suci, dalam berbagai kotbah di mimbar rumah ibadah, dalam berbagai tulisan-tulisan. Seiring dengan itu, melakukan penolakkan terhadap penggunaan nama Allah dalam tradisi Kristiani di Indonesia.

      Mereka sangat bergiat membuat literatur dalam bentuk traktat,brosur, buku penjelasan, dll untuk meyakinkan orang-orang Kristen di Indonesia untuk menolak keberadaan nama Allah dan pentingnya penggunaan nama Yahweh. Tidak terbersit untuk memperluas makna dan aplikasi perjuangan penggunaan nama Yahweh dalam konteks yang lebih luas, yaitu dalam pokok iman, teologi, tata ibadah dan etika. Yang penting semua pendeta, atau organisasi gereja yang digembalakannya dan para pimpinan serta pengajar sekolah teologi Kristen telah menyadari dan menggunakan nama Yahweh, maka bagi mereka misi tersebut telah selesai.
    2. Komunitas Back to Hebraic Root
      Berbeda dengan kelompok pertama, kelompok yang dikategorikan sebagai “Back to Hebraic Root” adalah mereka yang concern [menaruh perhatian] terhadap persoalan penelusuran historis terhadap asal-usul Kekristenan atau akar Kekristenan yang berakar pada Yudaisme. Kelompok ini menekankan pemulihan akar ibrani yang diekspresikan dalam pokok iman, tata ibadah, teologi, etika praktis. Meskipun demikian, dalam kelompok ini ada begitu banyak keragaman pemahaman dan sikap terhadap isu-isu teologis tertentu. Namun secara kasar dapat dikategorikan menjadi beberapa sub kategori sbb:
      1. Import pemahaman Back to Hebraic Root
        Kelompok ini memiliki visi dan kerinduan untuk memulihkan akar Ibrani Kekristenan dalam pengakuan iman, tata ibadah dan etika praktis. Namun mereka sekedar “mengimport” pemahaman dan aktualisasi dari fenomena Messianic Judaism yang melanda wilayah Amerika, Eropa, Asia dan Afrika serta Timur Tengah, yaitu fenomena pemulihan tata ibadah pengikut Mesias dari kalangan Yahudi yang tidak mau menyebut diri mereka “Kristen” melainkan “Mesianic Judaism”. Kelompok ini memindahkan begitu saja tata ibadah yang mengekspresikan Keyahudian seperti lagu-lagu Ibrani, ucapan-ucapan Ibrani, kostum-kostum Ibrani, tradisi-tradisi Ibrani, literatur-literatur rabinik dan melaksanakannya dalam pertemuan-pertemuan ibadah individual dan komunal. Dalam kelompok inipun masih terbagi dalam beberapa sub kategori mengenai penggunaan nama Yahweh, yaitu:
        1. Ha Shem dan Adonai ganti Yahweh
          Mereka melarang pengucapan secara literal nama Yahweh, sebagai bentuk pelestarian tradisi dalam Yudaisme yang masih dipelihara secara ketat sampai hari ini di Israel dan komunitas Yudaisme di luar Israel
        2. Yahweh ganti ha Shem dan Adonai
          Berkebalikan dengan kelompok yaang melarang penggunaan nama Yahweh, kelompok ini justru menyalahkan tradisi Yudaismen tersebut dan menekankan serta meyakinkan bahwa penggunaan nama Yahweh secara literal adalah firmaniah dan historis
        3. Yahshua, bukan Yeshua
          Kelompok ini meyakini bahwa nama Sang Juruslamat bukan Yesus atau Yeshua, melainkan Yahshua yang setara dengan penerus Musa, yaitu Yahshua ben Nun
        4. Yeshua, bukan Yahshua
          Kelompok ini meyakini bahwa nama Sang Juruslamat
          bukan Yesus atau Yahshua, melainkan Yeshua,
          sebagaimana tertulis dalam naskah Perjanjian Baru
          versi Shem Tov, Du Tillet serta Peshitta
      2. Kontekstualisasi pemahaman Back to Hebraic Root
        Mereka yang tergabung dalam komunitas ini adalah yang memiliki visi dan penerapan memperluas aspek pembaruan bukan hanya berhenti dalam penggunaan nama Yahweh. Jika pembaruan hanya berhenti dalam penggunaan nama Yahweh semata, namun pokok iman dan tata ibadah masih dalam baju komunitas yang lama, lalu apa yang berbeda? Ini tentunya bukan visi besar jika sekedar mengganti nama Allah menjadi Yahweh. Komunitas ini menyadari bahwa pembaruan dan pemulihan merupakan tugas dan panggilan besar yang membutuhkan wawasan yang luas dan kinerja pembaru yang berkualitas serta memiliki kapabilitas dan bukan sekedar emosi atau keberanian semata. Kekhasan komunitas ini adalah dalam dua hal: Pertama, mengadaptasi tata ibadah dan berbagai ekspresi Yudaik sebagai akar iman namun dalam terang kematian dan kebangkitan Yahshua sebagai Mesias. Berbagai tradisi rabinik Yudaisme yang tidak sejalan dengan Torah Yahweh dan Torah Mesias, tidak dipergunakan, seperti penggunaan nama ha Shem atau Adonai bagi Yahweh. Kedua, berani mengambil jarak terhadap fenomena Mesianik Yudaisme dan mengapresiasi serta mereaktualisasi dalam KONTEKS lokal etnis dimana mereka berada. Contoh, dalam konteks komunitas Jawa, maka ekspresi ibadah dalam bahasa Jawa atau idiom-idiom Jawa serta kesenian Jawa dengan leluasa di sintesakan dengan warna Hebraik, sehingga menghasilkan PENGAYAAN EKSPRESI KULTURAL. Pola ini diisyaratkaan oleh Rasul Paul mengenai “hancurnya perseteruan” antara Yahudi dan Goyim, oleh kematian dan kebangkitan Yahshua Sang Mashiah [Ef 2:15]. Tidak ada perbedaan dan tidak ada sikap-sikap inferiority compleks dari pihak non Yahudi terhadap Yahudi.

        Disamping pergerakan Sacred Name yang mengkristal menjadi pergerakan Mesianik di beberapa gereja-gereja beraliran Evangelical [Gereja Alkitab Injili Nusantara], Pentakostal [Gereja Isa Al Masih, Gereja Pimpinan Roh Kudus, dll], Protestan [Gereja
        Kristen Jawa], Kharismatik, telah hadir di Indonesia Gereja dengan membawa visi yang mendekati visi Mesianik. Mereka concern dengan pengkajian Kesemitikan, Kembali kepada Akar Kekristenan. Komunitas ini bernama Gereja Kemah Abraham, pimpinan K.A.M. Jusuf Roni.
        Adapun yang menjadi visi dan misi Gereja Kemah Abraham, sebagaimana diatur dalam Bab I Pasal 3 Tata Gereja Kemah Abraham sbb:
        1. Pewaris monoteisme Abraham
        2. Membangun pengajaran pencerahan umat
        3. Memelihara tradisi semitik
        Concern Abuna Jusuf Roni terhadap pengkajian semitik sebagai akar Kekristenan, nampak juga dalam buku terbarunya (CRITISM: Mengritik Agama Sendiri dan Membela Yang Lain) dimana beliau menyatakan:
        Awalnya, orang-orang Kristen, yaitu para pengikut Yesus, adalah Yahudi. Mereka beribadah pada hari Sabat dan mengikuti tradisi Yahudi. Bukan hanya itu, mereka bahkan bersama-sama dengan orang-orang Yahudi, sebab mereka dianggap sebagai salah satu sekte Yahudi, yaitu sekte Nasrani… Ketika kekristenan diterima sebagai agama oleh Romawi. Identitas kekristenan semakin menampakkan ciri Hellenisnya. Di bawah payung kekuasaan Romawi, kekristenan bercorak Hellenis yang prinsip-prinsip dasarnya diletakkan oleh Paulus ini menjadi semakin besar dan akhirnya menenggelamkan kekristenan bercorak Yahudi, yang dikembangkan oleh dua belas Rasul lainnya…Atas kenyataan inilah maka aku melihat penting sekali bagi kekristenan untuk kembali ke akarnya. Ia lahir dalam budaya semitik yang sangat akrab dengan Islam. Ini dapat memudahkan kekristenan untuk masuk dalam dialog dengan Islam… Namun, ternyata untuk kembali ke akar Kekristenan, hambatannya tidak sedikit. Kekristenan ibarat seorang anak yang telah sukses di rantau dan lupa untuk pulang ke kampung halamannya


Di bawah ini link - link tentang Mesianik :
  1. Berbahasa Inggris
    1. http://www.messianictimes.com/
    2. http://www.messianic.com/top/
    3. http://messianic-torah-truth-seeker.org/
    4. http://ffoz.org/
  2. Berbahasa Indonesia
    1. http://www.messianic-indonesia.com/
    2. http://www.alfa-omega.or.id/






Artikel sejenis bisa anda dapatkan di bawah ini :
Klik tombol Web atau Blog
Loading...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bila memerlukan jawaban, sertakan alamat email anda.

YESUS mengasihi anda
" ... Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu.""""""" Kis 16:31